Ibadah Umroh adalah salah satu ibadah yang sangat dihormati dalam Islam, dan menjadi impian banyak muslim di seluruh dunia. Banyak muslim yang bercita-cita untuk menginjakkan kaki di Tanah Suci Mekkah dan Madinah untuk menjalankan Umroh, meskipun tidak semua orang memiliki kesempatan atau kemampuan untuk melakukannya. Umroh adalah peluang untuk mendekatkan diri kepada Allah, membersihkan dosa, dan merenungkan makna spiritual.
Ada banyak aturan dan tata cara yang harus ditaati oleh para jemaah Umroh selama perjalanan mereka. Hal ini termasuk aturan-aturan yang mengatur persiapan sebelum berangkat, perjalanan ke Mekkah, aktivitas di Mekkah dan Madinah, serta ibadah-ibadah yang dilakukan selama Umroh.
Memahami ketentuan dan tata cara pelaksanaan ibadah Umroh adalah sangat penting, dan memang terdapat beberapa kesalahan umum yang kerap tak disadari oleh para jemaah, terutama jemaah wanita. berikut ini adalah kesalahan umum jemaah wanita pada saat melakukan ibadah umroh:
1. Berfikir bahwa ihram mereka adalah topi yang dikenakan di kepala
Ini adalah kesalahan umum yang sering terjadi. Ihram dalam konteks Umroh adalah pakaian yang terdiri dari dua helai kain putih, yang dikenakan oleh jemaah baik pria maupun wanita. Pakaian Ihram ini harus dikenakan dengan benar dan memiliki persyaratan tertentu, termasuk tidak boleh dijahit dan harus longgar sehingga menutupi seluruh tubuh.
Ihram adalah simbol penting dalam ibadah Umroh, dan memahami cara mengenakannya adalah bagian penting dari tata cara pelaksanaan Umroh. Ihram bukanlah “topi” yang dikenakan di atas kepala, tetapi lebih merupakan pakaian yang mencakup seluruh tubuh. Ini adalah tanda bahwa jemaah telah memasuki keadaan Ihram dan bersiap untuk menjalankan ibadah Umroh.
2. Khawatir dengan rambut rontok
Ketika menjalankan Umroh, beberapa orang mungkin khawatir mengenai rambut rontok, terutama karena mereka akan memotong rambut sebagai bagian dari ibadah di akhir Umroh. Memotong rambut adalah salah satu dari rukun-rukun Umroh, dan ini dilakukan sebagai simbol pengorbanan dan ketaatan kepada Allah. ini merupakan hal yang normal jika beberapa rambut rontok saat potongan rambut dilakukan, tetapi hal ini biasanya tidak signifikan dan tidak harus menjadi sumber kekhawatiran.
3. Melakukan tahallul hanya untuk seorang yang telah selesai ihram
Tahallul tidak hanya diperuntukkan bagi seseorang yang telah selesai Ihram, tetapi itu sendiri adalah bagian dari proses menyelesaikan Ihram. Jadi, setelah seorang jemaah menyelesaikan tawaf dan sai, mereka akan melakukan tahallul dengan memotong atau mencukur rambut mereka. Ini adalah langkah yang menandai akhir dari perjalanan Umroh.
Jadi, seseorang tidak perlu menunggu hingga mereka “selesai” dengan Ihram untuk melakukan tahallul, karena tahallul adalah bagian yang wajib dari penyelesaian Ihram dan pelaksanaan Umrah secara keseluruhan.
4. Tidak pergi ke jamarat atau muzdalifah
Jemaah yang menjalankan Umroh umumnya tidak perlu pergi ke Jamarat atau Muzdalifah. Jamarat dan Muzdalifah adalah tempat-tempat terkait dengan ibadah Haji, yang merupakan ibadah yang berbeda dengan Umroh. Dalam ibadah Haji, para jemaah melakukan lemparan jumrah (melempar tiga tiang batu setan) di Jamarat dan menginap di Muzdalifah sebagai bagian dari ritual yang terkait dengan Haji.
5. Berkerumun dengan yang bukan mahrom
Dalam ibadah Umroh, terdapat aturan yang mengatur pemisahan antara jemaah pria dan wanita. Pemisahan ini adalah salah satu dari prinsip-prinsip tata cara selama Umroh untuk menjaga kesucian, ketertiban, dan ketakwaan dalam ibadah. Oleh karena itu, jemaah wanita seharusnya menghindari berkerumun atau berinteraksi yang tidak diperlukan dengan jemaah pria selama perjalanan Umroh.
Itulah beberapa kesalahan umum para jemaah wanita pada saat melakukan ibadah umroh.